REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Naas nasib Sopi Sopian (20). Anggota Klub Motor Moonraker asal Kp Cicocok RT 01/03, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat harus meregang nyawa setelah dibacok salah satu geng motor, di Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat, Ahad (26/12) dini hari.
Riki Bukir (25), salah seorang saksi mata, mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB Ahad dini hari. Saat itu, korban sedang bersama puluhan rekannya mengadakan syuting dengan salah satu TV swasta. "Kami sedang syuting prestasi kami. Tiba-tiba ada lima motor menyerang," kata Riki saat ditemui usai menunggu janazah di Rumah Sakit Hasan Sadikin.
Sebelumnya, kata dia, lima motor yang terdiri dari puluhan orang itu memprovokasi dengan melemparkan botol dan batu. Namun, pihaknya di Klub Moonraker lebih memilih diam. "Tapi mereka makin menjadi-jadi, akhirnya kami melawan," jelas dia.
Saat melawan itulah, gang motor yang diakui bernama XTC tersebut langsung membacokkan pedangnya ke kepala bagian kiri Handoko, rekan Sopi. Mengetahui aksi itu, Sopi langsung melerai. "Tapi malah Sopi yang dadanya ditusuk hingga empat tusukan, sehingga dia tewas. Sedangkan handoko kepalanya dijahit."
Sebenarnya, lanjut Riki, acara tersebut sudah dikawal dua orang petugas kepolisian. Hanya saja, dua polisi itu tidak dilengkapi dengan persenjataan. Sehingga saat kejadian, mereka tak bisa berbuat banyak. Sementara, setelah membacok, lima motor geng motor itu langsung melarikan diri.
Riki Bukir (25), salah seorang saksi mata, mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB Ahad dini hari. Saat itu, korban sedang bersama puluhan rekannya mengadakan syuting dengan salah satu TV swasta. "Kami sedang syuting prestasi kami. Tiba-tiba ada lima motor menyerang," kata Riki saat ditemui usai menunggu janazah di Rumah Sakit Hasan Sadikin.
Sebelumnya, kata dia, lima motor yang terdiri dari puluhan orang itu memprovokasi dengan melemparkan botol dan batu. Namun, pihaknya di Klub Moonraker lebih memilih diam. "Tapi mereka makin menjadi-jadi, akhirnya kami melawan," jelas dia.
Saat melawan itulah, gang motor yang diakui bernama XTC tersebut langsung membacokkan pedangnya ke kepala bagian kiri Handoko, rekan Sopi. Mengetahui aksi itu, Sopi langsung melerai. "Tapi malah Sopi yang dadanya ditusuk hingga empat tusukan, sehingga dia tewas. Sedangkan handoko kepalanya dijahit."
Sebenarnya, lanjut Riki, acara tersebut sudah dikawal dua orang petugas kepolisian. Hanya saja, dua polisi itu tidak dilengkapi dengan persenjataan. Sehingga saat kejadian, mereka tak bisa berbuat banyak. Sementara, setelah membacok, lima motor geng motor itu langsung melarikan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar